Rheumatoid Arthritis
- Voga Admin
- 27 Agu 2021
- 4 menit membaca

Pengertian Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri. Radang sendi ini menimbulkan keluhan bengkak dan nyeri sendi, serta sendi terasa kaku.
Rheumatoid arthritis lebih sering diderita oleh wanita, terutama yang berusia antara 40 hingga 60 tahun, dan biasanya terjadi simetris pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
Penyebab Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis tergolong penyakit autoimun. Meski penyebab kondisi autoimun tersebut belum dapat diketahui secara pasti, namun diduga kondisi ini dapat terjadi karena faktor genetik.
Penderita rheumatoid arthritis biasanya memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Di sisi lain, dokter juga menyangka faktor lingkungan atau paparan bahan kimia dapat memicu terjadinya kondisi ini,
Penanganan Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis perlu ditangani dengan baik untuk mencegah pengikisan tulang dan kelainan bentuk sendi. Selain menimbulkan keluhan radang sendi, rheumatoid arthritis juga bisa menimbulkan keluhan pada kulit, mata, paru-paru, jantung, serta pembuluh darah.
Langkah penanganan dapat dilakukan dengan penanganan mandiri di rumah. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat sesuai tingkat keparahan penyakit dan terapi agar penderita dapat lebih mudah melakukan kegiatan sehari-hari.
Namun jika pemberian obat belum bisa mengatasi gejala, maka dokter dapat melakukan prosedur operasi.
Gejala Rheumatoid Arthritis
Ada beberapa keluhan pada sendi yang dirasakan oleh penderita, antara lain:
Nyeri sendi
Sendi bengkak
Sendi kemerahan, terasa hangat atau kaku (terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakkan)
Keluhan pada sendi ini biasanya berawal dari sendi di kaki, sehingga dapat menimbulkan keluhan:
Nyeri pada pergelangan kaki saat berjalan di tanjakan.
Nyeri pada tumit dan tulang kering saat berjalan di atas tanah yang tidak rata.
Perubahan bentuk telapak kaki sehingga sulit memakai sepatu, serta bentuk jari kuku dan kuku kaki.
Rheumatoid arthritis merupakan peradangan yang bersifat kronis atau jangka panjang, dan dapat kambuh kembali setelah menghilang selama beberapa saat. Selain gejala pada sendi, penderita rheumatoid arthritis juga dapat merasakan gejala di bagian tubuh yang lain, yaitu pada mata berupa mata kering, serta pada jantung dan paru-paru berupa nyeri dada.
Kapan Harus ke Dokter
Bila Anda mengalami keluhan radang sendi seperti yang telah disebutkan di atas selama 3 hari atau lebih, atau Anda merasakan keluhan radang sendi berulang kali dalam 1 bulan, segeralah konsultasikan ke dokter. Apalagi bila sudah menyebabkan perubahan bentuk pada sendi.
Penyebab Rheumatoid Arthritis
Peradangan sendi pada penyakit rheumatoid arthritis terjadi saat sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang jaringan yang membentuk sendi, yaitu lapisan penghasil minyak sendi, jaringan penghubung antar tulang (ligamen), jaringan penghubung tulang dengan sendi (tendon), dan tulang rawan. Penyakit ini dapat membuat sendi kehilangan bentuk dan akhirnya hancur.
Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru berbalik menyerang tubuh sendiri dinamakan autoimun. Penyebab timbulnya penyakit autoimun sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan faktor genetik.
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya rheumatoid arthritis, yaitu:
Merokok.
Terpapar bahan kimia, seperti asbes atau silika.
Mengalami infeksi bakteri atau virus, serta cedera, misalnya patah tulang atau dislokasi sendi.
Penyakit rheumatoid arthritis juga lebih sering terjadi pada wanita di atas 55 tahun yang memiliki berat badan berlebih.
Diagnosis Rheumatoid Arthritis
Untuk mendeteksi rheumatoid arthritis, dokter akan menanyakan seputar keluhan yang dirasakan dan penyakit yang pernah dialami, serta melakukan pemeriksaan fisik pada penderita. Pemeriksaan tersebut terutama untuk melihat tanda peradangan dan perubahan bentuk sendi.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang meliputi:
Tes darah. Tes ini dilakukan untuk melihat adanya peradangan dalam tubuh dan munculnya antibodi akibat kelainan sistem kekebalan tubuh.
Tes pemindaian. Tes ini dilakukan untuk melihat kondisi sendi, guna menilai keparahan dari peradangan atau kerusakan pada Pemindaian dapat dilakukan dengan foto Rontgen, CT scan atau MRI.
Dari keseluruhan pemeriksaan tersebut, barulah dokter akan menentukan penyakit yang diderita, guna menentukan penanganan yang tepat
Penanganan Rheumatoid Arthritis
Pengobatan rheumatoid arthritis dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan, sekaligus mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani rheumatoid arthritis.
Penanganan mandiri
Penanganan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala rheumatoid arthritis adalah:
Membatasi aktivitas dan beristirahat.
Mengompres area yang nyeri dengan es yang dibalut kain, selama 20 menit.
Menggunakan sepatu dengan sol khusus.
Mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3, seperti ikan salmon, ikan tuna, atau biji-bijian, serta makanan kaya antioksidan, seperti keledai atau brokoli.
Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, menghambat perkembangan penyakit, sekaligus mencegah kerusakan sendi. Obat yang dapat diberikan antara lain:
Obat antirematik (disease-modifying antirheumatic drugs). Contoh obat ini antara lain methotrexate, leflunomide, hydroxylchloroquine, sulfasalazine, adalimumab, etanercept, atau infliximab.
Obat antiinflamasi nonsteroid. Contoh obat jenis ini adalah diclofenac dan ibuprofen.
Obat kortikosteroid. Contoh obat ini adalah prednisone dan methylprednisolone
Terapi khusus untuk rheumatoid arthritis
Di samping pemberian obat, terapi khusus juga bisa dilakukan untuk menjaga kelenturan sendi, sehingga penderita dapat kembali menjalani aktivitas. Terapi khusus ini berupa:
Fisioterapi. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi.
Terapi okupasi. Terapi ini diberikan untuk membantu penderita menjalani aktivitas sehari-hari.
Operasi
Jika sudah terjadi kerusakan sendi, dokter ortopedi dapat melakukan operasi untuk mengembalikan kemampuan sendi dalam melakukan aktivitas. Operasi yang dilakukan dapat berupa:
Operasi perbaikan tendon. Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki tendon yang putus atau mengendur
Sinovektomi. Operasi ini dilakukan dengan mengangkat lapisan sendi yang mengalami peradangan.
Penggantian sendi total. Operasi ini mengangkat bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan dari bahan logam atau plastik.
Operasi penggabungan sendi. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat jaringan yang rusak dan menyambungkan kembali dengan pen. Bila perlu, tulang penderita yang sudah rusak ditambahkan dengan tulang dari bagian tubuh lain.
Beberapa operasi dapat dilakukan dengan teknik sayatan kecil (sebesar lubang kunci) yang dinamakan artroskopi. Teknik operasi ini menggunakan alat khusus berbentuk selang panjang dengan kamera di ujungnya.
Walaupun ada beragam metode pengobatan untuk rheumatoid arthritis, belum ada obat yang dapat menyembuhkan rheumatoid arthritis.
Komplikasi Rheumatoid Arthritis
Jika tidak ditangani dengan baik, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:
Cervical myelopathy. Kondisi ini terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang sendi tulang leher dan mengganggu saraf tulang belakang.
Carpal tunnel syndrome. Kondisi ini terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang sendi pergelangan tangan, sehingga menekan saraf di sekitarnya.
Sindrom Sjogren. Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar air mata dan ludah, sehingga menimbulkan keluhan mata kering dan mulut kering.
Limfoma. Limfoma merupakan sejenis kanker darah yang tumbuh pada sistem getah bening.
Penyakit jantung. Kondisi ini dapat terjadi bila sistem kekebalan tubuh menimbulkan peradangan di pembuluh darah jantung.
Selain komplikasi akibat penyakitnya sendiri, pengobatan rheumatoid arthritis juga dapat menimbulkan efek samping berupa osteoporosis, yang membuat tulang menjadi rapuh dan rentan patah.
Sumber : www.allodokter.com
Comments