Brachial plexus adalah jaringan saraf yang bertugas mengirim sinyal dari tulang melakang ke bahu, lengan, dan tangan. Regangan, tekanan, atau cedera yang menyebabkan jaringan saraf ini rusak atau bahkan hingga sobek atau terputus dapat menyebabkan masalah.
Plexus brachialis merupakan cedera yang terjadi pada jaringan syaraf yang mengirimkan sinyal dari tulang belakang ke bahu, lengan dan tangan. Jaringan syaraf tersebut menjadi rusak atau bahkan sobek atau terputus akibat dari rengangan, tekanan, atau cedera. Hal ini dapat terjadi ketika bagian bahu di tekan kuat sementara kepala di dorong ke atas dan jauh dari bahu.
Cedera yang ringan umum terjadi pada kontak fisik saat olahraga, seperti sepak bola. Cedera saraf brachial plexus juga bisa terjadi saat persalinan. Kondisi kesehatan tertentu, misalnya peradangan atau tumor, dapat memengaruhi jaringan saraf ini.
Kasus cedera yang paling serius biasanya terjadi pada kecelakaan lalu lintas. Ini bisa menyebabkan tangan Anda lumpuh dan mati rasa.
Fungsi saraf brachial plexus dapat diperbaiki dengan cangkok otot atau saraf lewat pembedahan.
Gejala Plexus Brachialis
Gejala cedera Plexus brachialis bisa bervariasi hal ini bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi cedera. Jika pada kondisi cedera ringan biasanya menimbulkan gejala seperti :
Sensasi tersengat listrik atau terbakar di sekujur lengan atau
sensasi kebas (mati rasa) atau kelemahan di lengan.
Gejala ini biasanya berlangsung hanya dalam beberapa menit, namun ada beberapa orang yang mengalaminya hingga harian bahkan mingguan bahkan lebih lama lagi.
Namun pada cedera yang lebih parah (avulsion) yaitu hingga sobek atau terlepas dari tulang belakang biasanya akan menimbulkan gejala seperti :
Tidak mampu menggerakkan dan merasakan sensasi rangsangan seperti di bahu atau tangan
Kelemahan atau ketidakmampuan untuk menggerakkan otot tangan, lengan atau bahu
Rasa nyeri yang hebat
Penyebab Plexus brachialis
Kerusakan pada bagian teratas syaraf jaringan Plexus brachialis biasanya terjadi apabila bahu tertekan kebawah sementara leher naik keatas. Jadi bagian bawah syaraf cendering terluka ketika tangan tertarik secara paksa diatas kepala. Beberapa hal yang dapat menyebabakan Plexus brachialis, diantaranya :
Kontak fisik saat olahraga seperti olaharaga
Trauma fisik dari kecelakaan lalu lintas, terjatuh, atau luka tembak
Peradangan yang diakibatkan oleh kondisi langka yaitu sindrom parsonage-turner, yang menyebabkan kerusakan pada syaraf Plexus brachialis.
Pada proses persalinan seperti posisi bayi yang sungsang atau waktu bersalin yang lama yang menyebabkan bahu bayi tersangkut di jalur lahir.
Tumor kanker atau non kanker yang tumbuh, mengakibatkan tekana pada Plexus brachialis atau menyebar ke jaringan syaraf hingga mengalami kerusakan
Radioterapi kanker
Kapan saya harus menemui dokter?
Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut:
Sensasi tersengat listrik atau terbakar di sekujur lengan yang berulang
Kelemahan di tangan atau lengan
Kelemahan di tangan atau lengan setelah cedera
Lumpuh total di lengan atas setelah cedera
Sakit leher
Gejala muncul di kedua lengan
Gejala muncul di sekujur lengan
Penting untuk segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan dalam waktu 6-7 bulan setelah cedera awal. Menunda pengobatan dapat memperburuk kondisinya.
Diagnosis Brachial Plexus
Dokter mendiagnosis cedera dengan mengamati gejalanya dan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, meliputi:
Electromyography (EMG). Prosedur ini melibatkan pemasukan jarum ke dalam otot untuk mengevaluasi aktivitas listrik dalam otot tersebut ketika berkontraksi dan beristirahat. Prosedur ini mungkin terasa sedikit sakit, namun mereda setelahnya.
Tes konduksi saraf, yang biasanya dilakukan dalam rangkaian tes EMG. Tes ini dilakukan unuk mengamati kecepatan konduksi saraf ketika dialiri listrik. Informasi ini dapat memberi tahu dokter seberapa baik saraf Anda bekerja.
Magnetic resonance imaging (MRI). Tes ini dapat memberi tahu dokter seberapa parah cedera telah terjadi sekaligus kondisi arteri utama yang penting dalam lengan.
Computerized tomography (CT) myelography. Tes ini menggunakan sinar X-ray untuk memindai gambaran detail mengenai tulang belakang dan akar-akar sarafnya. CT scan biasanya dilakukan ketika MRI tidak memberikan hasil yang optimal.
Jika dokter mencurigai bahwa pembuluh darah di lengan Anda cedera, ia mungkin akan melakukan angiogram. Angiogram adalah tes pemindaian menggunakan cairan pewarna khusus yang disuntikkan ke pembuluh darah untuk mengecek kondisi pembuluh darah tersebut. Informasi ini penting untuk dokter menentukan perencanaan operasi
Pengobatan Brachial Plexus
Pengobatan akan didasari oleh tingkat keparahan cedera, jenis cedera, jarak dari waktu cedera sampai pengobatan, dan beragam faktor lainnya.
Saraf yang tertarik mungkin dapat sembuh sendiri tanpa harus diobati.
Dokter mungkin merekomendasikan terapi fisik untuk menjaga persendian dan otot-otot Anda tetap berfungsi baik, menjaga rentang gerak, dan mencegah sendi kaku.
Luka jaringan parut mungkin terbentuk selama proses pemulihan cedera, yang bisa diperbaiki lewa pembedahan untuk meningkatkan fungsi saraf. Prosedur ini biasanya ditujukan untuk cedera saraf yang telah sobek atau putus tertarik.
Pembedahan untuk memperbaiki cedera harus segera dilakukan setidaknya dalam 6-7 bulan setelah kejadian cedera. Jika lebih dari ini, otot-otot Anda mungkin tidak dapat lagi berfungsi.
Prosedur perbaikan cedera lainnya termasuk cangkok saraf, transfer saraf (dari area lain di tulang belakang Anda), hingga transfer otot (memindahkan otot atau tendon dari area lain di tubuh Anda untuk menggantikan jaringan yang cedera).
Untuk mengelola rasa sakit dari cedera, dokter biasanya meresepkan obat pereda sakit jenis opiat. Pasalnya, rasa sakit dari cedera brachial plexus sering digambarkan sebagai rasa nyeri yang luar biasa, meremukkan, dan sensasi terbakar terus menerus yang melemahkan.
Komentar