Angioplasti adalah prosedur untuk membuka pembuluh darah (arteri koroner) yang menyuplai darah menuju jantung. Perawatan ini sering dimanfaatkan segera setelah serangan jantung.
Prosedur ini juga disebut percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Dalam banyak kasus, stent arteri koroner dimasukkan setelah angioplasti agar darah tetap mengalir dan mencegah arteri menyempit lagi.
Menjalani angioplasti dalam beberapa jam pertama setelah serangan jantung mungkin mengurangi risiko serangan jantung lainnya, tapi timing sangat penting.
Menurut Sekolah Medis Harvard, jika angioplasti dilakukan lebih dari 24 jam setelah serangan jantung, kemungkinan tidak ada manfaat sama sekali. Semakin cepat Anda menerima perawatan serangan jantung, semakin rendah risiko gagal jantung dan komplikasi lainnya.
Angioplasti juga dapat meredakan gejala penyakit jantung pada pasien yang belum pernah menderita serangan jantung.
Proses dan cara kerja angioplasti
Prosedur biasanya dilakukan di bawah pengaruh obat bius lokal. Pertama, lengan atau selangkangan akan disayat. Kateter dengan balon tiup kecil di ujungnya akan dimasukkan ke dalam arteri.
Dengan video dan pewarna khusus X-ray, dokter bedah akan menaikkan kateter sampai ke arteri koroner yang tersumbat.
Sekali berada di posisi tersebut, balon akan dipompa untuk melebarkan arteri, yang menyebabkan menumpuknya lemak (plak) untuk terdorong melawan dinding arteri, membersihkan jalur untuk aliran darah yang baik.
Dalam beberapa kasus, kateter juga dilengkapi dengan jala baja tahan karat yang disebut stent. Stent berguna untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan tetap berada di posisi semula setelah balon dikempiskan dan diambil. Sekali balon keluar, kateter juga boleh disingkirkan. Prosedur mungkin membutuhkan waktu 1 1/2 sampai beberapa jam.
Manfaat angioplasti setelah serangan jantung
Menurut Komunitas Angiografi dan Intervensi Kardiovaskular (SCAI), angioplasti untuk perawatan serangan jantung menyelamatkan banyak nyawa. Ini adalah cara efisien agar darah mengalir ke jantung lagi dengan cepat. Semakin cepat aliran darah dipulihkan, semakin berkurang kerusakan pada otot jantung. Angioplasti juga meredakan nyeri dada dan mungkin mencegah kambuhnya napas pendek dan gejala lainnya yang berhubungan dengan berkurangnya aliran darah menuju otot jantung.
Anda mungkin lebih membutuhkan operasi bypass jantung terbuka invasif daripada angioplasti, yang memerlukan waktu pemulihan yang jauh lebih lama. Angioplasti mungkin menurunkan risiko serangan jantung lainnya dan meningkatkan peluang bertahan hidup daripada obat-obatan penghilang gumpalan, menurut Servis Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.
Risiko dan potensi komplikasi
Semua prosedur medis memiliki risiko tertentu. Anda mungkin mengalami reaksi alergi terhadap obat bius, pewarna, atau beberapa material yang digunakan dalam angioplasti.
Beberapa risiko lainnya yang terkait dengan angioplasti koroner termasuk:
Perdarahan, penggumpalan, atau memar pada tempat sisipan
Jaringan parut terbentuk di dalam stent
Detak jantung tidak teratur (aritmia)
Kerusakan pembuluh darah, katup jantung, atau arteri
Serangan jantung
Kerusakan ginjal, terutama pada orang yang sebelumnya mengalami masalah ginjal
Stroke (komplikasi langka)
Risiko angioplasti darurat setelah serangan jantung lebih besar daripada angioplasti yang dilakukan di dalam keadaan berbeda.
Angioplasti tidak menyembuhkan arteri yang tersumbat. Dalam beberapa kasus, arteri dapat menyempit lagi (restenosis). Risiko restenosis lebih tinggi jika stent sama sekali tidak digunakan.
Apa yang bisa saya harapkan?
Pasca serangan jantung, dokter akan menjelaskan cara mempertahankan gaya hidup yang sehat bagi jantung. Selalu minum obat sesuai resep dokter. Jika Anda adalah seorang perokok, sekarang waktunya berhenti.
Diet yang tepat dan berolahraga akan membantu menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah tetap rendah. Pilihan gaya hidup sehat dapat mengurangi peluang terkena serangan jantung lainnya.
Sumber : www.hallosehat.com
Comments