Jadi Agen Asuransi Prudential ?
Mengapa Tidak ?
Jadi Agen Asuransi Prudential ?
Mengapa Tidak ?
PRUSOLUSI
PROTEKSI INCOME AKIBAT SAKIT KRITIS BERBASIS SYARIAH
www.vogadigital.com
KONDISI KRITIS SYARIAH
Genset Uang : Konsep Perencanaan Keuangan Syariah Keluarga Untuk Mengantisipasi Risiko Kehidupan
Financial Advisor
Jhonatan
Ketika listrik di rumah kita tiba-tiba padam karena aliran listrik dari PLN mengalami gangguan. Maka yang bisa kita lakukan adalah menyalakan lilin atau lampu darurat seadanya, sambil berharap tidak lama lagi gangguan ini akan berakhir dan kehidupan akan kembali normal.
Kondisi ini sama seperti aliran penghasilan dalam keluarga. Ketika seorang Pencari Nafkah dalam keadaan sehat, tentu dia bisa mengalirkan penghasilan bulanannya ke dalam keluarga dengan baik. Tetapi penghasilannya akan berhenti mengalir ketika Pencari Nafkah keluarga terkena risiko kehidupan yaitu sakit kritis atau meninggal dunia, maka kondisi ini menjadi sama seperti dengan gambaran listrik rumah yang terputus dari pusatnya (PLN).
Masa depan keluarga akan berubah menjadi gelap gulita. Tidak ada lagi keceriaan, impian dan harapan. Anak-anak menjadi seperti kehilangan kedua orang tua karena sang Ibu kini harus bekerja dan tak punya banyak waktu lagi untuk mereka.
Genset Kehidupan adalah sebuah perumpamaan tentang Dana Darurat yang telah dipersiapkan oleh seorang ayah yang bijak bagi keluarganya. PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah adalah salah satu bentuk cinta dan upaya dari seorang Ayah untuk keluarganya, bahwa akan selalu ada harapan dan impian keluarga apapun yang terjadi pada pencari nafkah keluarga.
Menghitung Nilai Pertanggungan Proteksi Income Yang Ideal
PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah
Asuransi Tradisional Syariah Yang Bisa Menjamin Proteksi Income Keluarga Akibat Kondisi Kritis Hingga Usia 120 Tahun
Kriteria Umum
Jenis Pemegang Polis :
Individu; Tertanggung harus memiliki hubungan kepentingan yang dapat diasuransikan dengan Pemegang Polis.
Usia Masuk :
1 - 70 tahun (ulang tahun berikutnya)
Frekwensi Pembayaran :
Bulanan, Triwulanan, Semesteran & 1 Kali Per Tahun
Masa Pertanggungan :
Tahunan dan bisa diperpanjang hingga peserta berusia 120 Tahun
Komposisi Kontribusi :
Minimum kontribusi Rp300.000 per bulan atau Rp3.300.000 per tahun
Masa Tunggu Kondisi Kritis :
90 hari sejak tanggal polis issued atau sejak tanggal pemulihan (mana yang paling akhir).
Mata Uang :
Rupiah
BUDGETING
Menghitung Perkiraan Kontribusi PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah & Benefit Yang Akan Didapat
Jhonatan
Nama :
Financial Advisor
Jabatan
PRU ADVANCE PEKANBARU
KPM
Pekanbaru
Kota :
08127514674
No HP/WA :
Email :
Catatan :
Perhitungan ini bersifat perkiraan dan bukan merupakan nilai pasti kontribusi sesuai usia dan santunan asuransi yang dikehendaki sesuai ilustrasi dan aplikasi PRUForce Prudential.
Pembuatan perhitungan ini dibantu oleh :
Perkiraan Kontribusi PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah
Untuk pembuatan ilustrasi melalui PRUForce dan informasi lebih lanjut lainnya, silahkan hubungi :
Nama :
Jhonatan
Jabatan :
Financial Advisor
No HP/WA :
08127514674
Email :
Asuransi sakit kritis bukanlah masalah proteksi kesehatan belaka, tetapi adalah sebuah bentuk cinta dan usaha dari seseorang ayah untuk terus memastikan adanya aliran cinta dan harapan untuk keluarga tercinta meskipun si pencari nafkah dalam kondisi tak berdaya karena sakit kritis atau telah pergi untuk selamanya ..
Jhonatan
Financial Advisor
Pentingnya Perlindungan Sakit Kritis
Penyakit Baru Muncul Tiap Tahun, Berpotensi Jadi Penyakit Kritis
KOMPAS.com - 13/01/2020. Semua jenis penyakit, baik menular ataupun tidak menular, berpotensi menjadi penyakit kritis. Hal tersebut dikemukakan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Laurentius Aswin Pramono SpPD MEpid. Ia menyebutkan, para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul setiap tahun.
Tiga di antaranya bersumber dari binatang, serta bisa menyebabkan kondisi kritis pada pasien tersebut. "Penyakit kritis dapat menyerang siapa saja dan sebaiknya masyarakat tidak terpaku hanya menghindari suatu penyakit tertentu," ujar Aswin dalam acara bertajuk "PRUTotal Critical Protection dan Syariah: Produk Inovatif untuk Perlindungan Kondisi Kritis tanpa Batasan Jumlah Penyakit", Jakarta, Senin (13/1/2020).
Secara global, Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis. Sebanyak 6.172 jenis merupakan penyakit langka. Namun, semua jenis penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dari keseluruhan kategori penyakit oleh WHO tersebut, berisiko menjadi penyakit kritis
Indonesia tak lepas dari bahaya kesehatan tersebut. Oleh karena itu, menurut Aswin, kita harus siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru yang bisa jadi belum ditemukan tatalaksana dan terapinya. Berbagai permasalahan kesehatan itu dapat terus bertambah akibat banyak faktor. Seperti gaya hidup, jarang berolahraga, aktivitas yang kurang, hingga pengaruh globalisasi hingga perubahan iklim.
Antisipasi dan dampak penyakit kritis Masyarakat perlu mengantisipasi ancaman penyakit kritis ini dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik. "Sadari bahwa kesehatan itu mahal, tapi investasi untuk hidup sehat itu pilihan terbaik," ujarnya.
Penyakit kritis dapat berimplikasi pada aspek psikologis, sosial, hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi dan masa depan keluarga. Lebih lanjut, kata Aswin, penyakit kritis tidak hanya menimbulkan beban keluarga berupa biaya pengobatan di rumah sakit, namun juga biaya hidup sehari-hari selama sakit.
Sebagai contoh, kata Aswin, suatu penelitian menyebutkan bahwa 83 persen pasien multidrug-resistant tubercolosis dari berbagai pusat kesehatan di Indonesia mengalami dampak katastropik terhadap keuangan rumah tangga akibat penyakitnya. Dalam rentang waktu enam bulan setelah diagnosis, 86 persen pasien kehilangan pendapatan atau nafkah dari pekerjaannya. Sebanyak 32 persen harus meminjam uang, dan 18 persen dari mereka mengakui harus menjual properti atau aset untuk menutupi pengeluaran berobat.
"Bayangkan ini, kalau kita sakit itu bukan cuma biaya untuk terapi atau obat saja, tapi juga biaya kehidupan dan risiko kehilangan pekerjaan bisa saja terjadi," tuturnya.
Maka, ditegaskan oleh Aswin, penting sekali untuk mempersiapkan dan melakukan antisipasi seperti dengan investasi berupa ansuransi kesehatan. Setidaknya, hal ini akan meminimalisikan dampak terburuk dari sosial, finansial, dan fisik ketika Anda tidak dapat menghindari penyakit kritis yang terjadi tanpa diketahui secara pasti.